Tampilkan postingan dengan label opini. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label opini. Tampilkan semua postingan

Minggu, 12 April 2015

Mewah namun Sederhana, Maaf dan Terimakasih

source from pinterest.com


Maaf dan terimakasih, kata yang sederhana, mudah, simple, namun bermakna, kadang terlupakan bahkan disepelekan.Bukan hal yang sulit untuk mengatakannya, namun butuh keberanian untuk menurunkan gengsi yang dimiliki untuk berani mengatakannya.

Sedekat apapun dengan seseorang, saat bercanda dan dirasa sudah berlebihan, saat melakukan kesalahan yang diketahui yang bersangkutan pasti akan memaafkannya meskipun tanpa kata 'maaf' dari mulut kita, tidak menjadikannya gugur   untuk menyampaikan kata maaf. 

Pun hal yang sama untuk terimakasih. Meskipun bantuan yang diberikan kecil, atau bahkan karena seringnya diberikan bantuan kecil kita menganggap hal itu menjadi kebiasan sang pemberi bantuan, sehingga tidak dirasa perlu untuk mengucapkan terimakasih.

Minggu, 29 Maret 2015

Cemburu Menguras Pikiran

pinjem dari shutterstock :D

Selalu takjub mendengarkan, membaca, atau menyimak kisah teman-teman dalam menemukan jalan hijrahnya. Banyak tantangan dan rintangan yang harus mereka hadapi, namun mereka tetap bersikukuh untuk melaksanakannya, begitu kuat keinginannya untuk berubah ke arah lebih baik. 

Sebagai contoh, beberapa kisah beberapa teman untuk mengazzamkan diri untuk berjilbab, mulai dari jilbab yang biasa saja hingga jilbab syar'i yang memang betul-betul butuh keberanian diri untuk melakukannya cukup membuat saya cemburu. Cemburu pada apa ? Pada begitu kuatnya pencarian mereka, keinginan mereka untuk berubah, dan hebatnya mereka mampu melawan semua tantangan yang ada, yang saya tahu tentu tidaklah mudah. 

Ada yang saat memutuskan untuk berjilbab ia harus mengorbankan uang jajannya untuk membeli pakaian yang sesuai untuk bisa memenuhi syarat berjilbab, karena orang tuanya belum memberikan fasilitas itu. Atau ada juga yang mengorbankan hadiah ulang tahunnya dijual untuk membeli fasilitas agar bisa berjilbab. Mulai dari masalah finansial hingga masalah psikologis yang dihadapi tetap membuat mereka maju, bahkan cibiran dari kalangan keluarga pun tidak jarang datang menghampiri mereka dan mereka mampu menangkisnya.

"aku nangis ngegeter banget di angkot, waktu aku denger ceramah itu, yang bilang kalo jilbab itu wajib untuk semua remaja wanita yang udah baligh. Waktu itu aku kelas 3 SMP, langsung inget aja aku udah berapa tahun dari haid pertama sampe waktu hari aku ngedenger ceramah itu ga pake jilbab, rasanya dosa banget, kotor banget. Mulai saat itu pas aku pulang, aku bilang ke aa aku kalo aku mau pake jilbab. Tapi karena waktu itu udah kelas XII kan kagok kalo beli seragam panjang baru, jadi sama mamah disuruh nanti aja pas udah SMA, tapi aku nggak mau nambah-nambah dosa, untungnya ada aa yang bisa beliin dulu meskipun itu belinya pake uang jajan dia. Gila, aku juga nggak nyangka kenapa aku bisa nangis sampe ngegeter gitu di angkot waktu itu, padahal biasanya cuma angin lalu", salah satu cerita teman saya yang bisa dibilang cukup 'WOW' untuk mengisahkan awal mereka berjilbab saat itu waktu sharing di SMA.

"gue mah udah dijilbabin dari kecil, dari baru lahir kayaknya langsung dijilbabin jadi gatau deh rasanya nanggepin tantangan kayak kalian hehe", jawab saya saat itu ketika diminta giliran untuk bercerita dan disambut tertawa oleh sahabat-sahabat saya waktu itu.

Sambil tertawa sambil bertanya pada diri sendiri. "Gak ada hikmahnya banget zah dijilbabin dari kecil ? Meskipun kamu nggak punya pengalaman tantangan kayak mereka, harusnya kamu lebih bersyukur zah, karena jalannya udah dimudahin, tinggal cari hikmah lainnya lagi aja".

Pada satu poin saya merasa cemburu, iya, pada keinginan kuat mereka, pada bagaimana cara Allah mengetuk hati mereka agar berkeinginan kuat seperti itu, bagaimana mereka benar-benar percaya pada janji-Nya, takut pada murka-Nya, bukan pada marahnya ayah atau ibu mereka ketika mendapati anaknya tidak berjilbab. Tapi langsung takut pada murka dan bahagia mendapatkan cinta Sang Pencipta-Nya.

Dengan pengetahuan abal-abal ala remaja sok tau, saya berkesimpulan bahwa semangatnya mereka karena mereka menemukan sendiri hikmah untuk berubah ke arah lebih baik.  

Alhasil ?  Sempat memulai 'pencarian' hikmah yang ingin dirasakan. Mulai dari melepaskan rok berganti celana jeans, jilbab yang menutup dada dinaikkan sedikit demi sedikit, dll. Alhamdulillahnya Allah masih sayang dengan langsung memberikan hikmah-Nya tidak begitu jauh dari masa awal percobaan pencarian itu. Mulai diliputi rasa tidak nyaman jika jilbab yang digunakan tidak menutupi dada, perlahan diliputi rasa kurang nyaman jika menggunakan celana skinny jeans, dll.

Namun, seharusnya keadaan apapun tidak menjadikannya alasan untuk kurang bersyukur, karena mungkin bagaimanapun keadaan yang menurut orang tidak menyenangkan, justru menjadi mimpi dan harapan bagi orang lain untuk memiliki keadaan tersebut. 

Hanya baru satu contoh tentang hijrah untuk berjilbab, masih banyak hijrah lainnya yang juga berusaha berubah ke arah lebih baik yang membuat saya cemburu, seperti betapa semangatnya mereka untuk berdakwah, mengajak pada kebaikan, dll, sampai kalau boleh dibilang, semangat mereka sangat super.

Menjadi bahan refleksi diri untuk mencari ilmu sebanyak - banyaknya untuk mendapatkan hikmah bukan menyalahi keadaan yang sudah ada, tapi justru mensyukurinya. 


Islam memerdekakan akal, mendorong untuk mempelajari alam, menjunjung tinggi kedudukan ilmu dan ulama, dan menyambut yang baik dan bermanfaat dalam segala sesuatu. Karena hikmah adalah milik orang mukmin yang hilang, dimana saja ia menemukannya, maka dialah yang paling berhak mengambilnya.

So, hal pertama yang harus dilakukan untuk mendapatkan hikmah adalah menggunakan akal, membuka pikiran, jangan sempit lagi ya Faizah.

Tapi sepertinya Faizah berbuat kesalahan lagi, cepat perbaiki dan kembalilah HAHA. Aja aja fighting aho! 

Kamis, 04 Desember 2014

Maze Runner's Case



Setelah sekian lama memendam ini sendirian, akhirnya punya temen yang memiliki pemikiran yang sama tentang Maze Runner ini. Saya tidak akan membahas isi ceritanya, tapi lebih ke unsur buku tersebut. 

Akhirnya saya mau declare, saya benci banget sama Thomas (tokoh utama the Maze Runner), so who's else with my boat ? hehehe. Instead of Thomas, saya lebih menyukai Newt untuk alasan tertentu. 

Yap, novel ini adalah novel Dystopia. Sama dengan novel dystopia lainnya yang berlatar belakang bumi masa depan dimana ras manusia terancam punah, sudah pasti akan banyak yang dikorbankan (termasuk manusia yang masih hidup) karena ada aturan baru dari penguasa bumi, dsb alasan lainnya tergantung masing-masing buku.

Apa yang membuat saya membenci Thomas mungkin bisa dirasakan oleh teman-teman lain yang juga membacanya (mungkin tidak semua, tapi semoga ada yang merasakan hal yang sama). Penulisnya tidak bermain dengan perasaan dlam buku tersebut, tidak memberikan alasan yang kuat , alasan WHY, kenapa harus Thomas yang hidup sampai akhir, kenapa harus mengorbankan orang lain dalam cerita itu, dan orang lain itu berkorban demi agar Thomas bisa hidup hingga akhir.

Layaknya tokoh utama yang lain, dalam novel dystopia apapun memang tokoh utama pasti hidup sampai cerita berakhir. Namun dalam buku ini, maaf, saya dan sahabat saya tidak menemukan alasan kuat mengapa Thomas harus hidup hingga akhir. 

Akhirnya, kita memfilter dahulu apa kelebihan Thomas sebelum sampai pada kesimpulan "ga ada Thomas pun, yang lain masih tetap bisa hidup"
1. Thomas merupakan salah satu yang merancang program dalam maze runner (namun sayangnya kelebihan Thomas sebagai perancang tidak bermanfaat banyak dalam permainan Maze Runner, saat dia terjebak dalam permainannya sendiri dan cenderung membahayakan orang lain)
2. Thomas dan Theresa adalah orang yang memiliki pengetahuan lebih dalam hal Maze tersebut (sayangnya juga, tidak diberikan cerita apa pengetahuan itu, sehingga tidak membuat saya mempertahankan Thomas untuk tetap hidup).

3. Apa Thomas punya orang yang dicintai di dunia luar sana untuk menjadikan ia alasan agar tetap hidup apapun yang terjadi ? ibu nya kah ? keluarga nya kah ? Unfortunately, sampai saya membaca The Scorch Trials pun saya tidak menemukan alasan ini, lebih tepatnya tidak menemukan cerita tentang ini baik tersirat maupun tersurat.
4. Apa tokoh lain aman walaupun tanpa Thomas ? Ternyata jawabannya kalo boleh sok tau, adalah mereka aman-aman saja. Karena ide dan saran Thomas adalah ide2 standar, ya karena itu tadi, walaupun dia diceritakan merancang permainan itu, dia tidak memiliki pengetahuan lebih dan tidak memberikan keuntungan apapun pada penghuni Maze lainnya. 

Akhir kata, pada saat membaca buku ini feeling atau perasaan pembaca tidak dibuat diaduk - aduk, full murni hanya memfokuskan pada kejadian action jalan cerita apa yang harus dilakukan Thomas, juga deskripsi yang sangat jelas. Bukan bilang ga rame sih, hanya saja untuk saya sendiri perasaan pembaca yang diaduk-aduk penulis sangat penting agar pembaca pun terbawa emosi saat membacanya, karena jujur selama saya baca buku ini belum pernah menangis *penting banget*, tapi buat saya penting, bahkan terharu pun belum pernah dibuat buku ini.

Sekian alasan saya membenci Thomas. 

Note : bukan bilang cerita atau bukunya nggak bagus, cuma bilang benci Thomas dan kurang merasa diaduk-aduk perasaannya saat membaca buku ini. Secara cerita science fiction sih keren banget, oke punya lah pokonya James Dashner, hehe.

Sedikit membandingkan dengan buku The Hunger Games (Catatan Keras : Bukan membandingkan cerita, hanya membandingkan unsur cerita ya!). 

Saat membaca Hunger Games, yang mengambil sudut pandang Katniss, kita (pembaca) dibuat ikut merasakan kekhawatiran Katniss akan adiknya, akan Peeta, akan Gale, dan ketakutannya saat bermain Hunger Games di arena. Katniss punya orang-orang yang disayangi yang harus ia lindungi, sehingga membuat pembaca setuju untuk mempertahankan Katniss (dan Peeta) hingga akhir cerita.

Perbandingan ini hanya dalam unsur perasaan saat membaca bukunya, bukan baik/buruknya cerita. Buku-buku tersebut keren, apalagi The Maze Runner yang notabene mengilhami Suzanne Collins untuk melahirkan The Hunger Games. 

So, please readers, jangan fanwar ya hehehe



Minggu, 19 Oktober 2014

The different is in the END

"Teh, teteh ngapain sih capek-capek kayak gini? Gak ada yang nyuruh, biaya apalagi, justru yang dikorbankan banyak, sangat banyak sekali, but WHY ? I neet that reason, WHY ?" 

pertanyaan yang terlontar di dalam hati, saat melihat teh Linda memimpin rapat Silaturahim Daerah Rohis Jawa Barat di koridor timur masjid Salman saat itu. Sangat ingin tentunya untuk melontarkan pertanyaan itu secara langsung kepadanya, namun untuk sesaat saya simpan. Akhirnya, tanpa melontarkan pertanyaan itu saya terus melaksanakan bagian sebagai pencari dana untuk kegiatan ini, meskipun pertanyaan itu tetap menyala dan seolah semakin hidup untuk ditanyakan kepada beliau.

Rapat ke sekian, lagi - lagi di koridor timur Salman, pertanyaan yang sama tetap hidup. Perasaan malu, deg degan, dan lain lain masih tetap saya simpan. Namun, pada saat yang sama, ada teman yang lain yang melontarkan keletihannya, saya rasa wajar. Namun saat teh Linda menjelaskan serta memberi semangat, justru yang saya dapat adalah jawaban atas pertanyaan saya sejak awal.

Ill write in my way ya. 

Kalaupun kita tidak membuat kegiatan ini, tidak membuat Silaturahim antar Rohis se Jabar, diluar sana tetap akan banyak kegiatan yang mudharatnya lebih banyak daripada manfaatnya. Yang bagian acara capek memikirkan konsep agar peserta tertarik ? Pun sama, diluaran sana yang membuat kegiatan yang mudharatnya lebih banyak pun sedang memikirkan konsep agar peserta tertarik datang. Yang bagian dana pesimis ketakutan mencari dana ? Siapa yang mau mendanai kegiatan ini ? Begitupun banyak kegiatan yang sedang direncanakan diluar sana. Dan lain lain untuk divisi lainnya. Tanpa kita membuat kegiatan ini, perang konsep, perang mencari dana, perang ideologi dan lain lain tetap terjadi di luar sana. Kita, istilahnya hanya ikut bertarung agar dana yang berseliweran di luar sana bisa lebih termanfaatkan ke kegiatan positif bukan sekedar hura-hura belaka. Jika yang mudharatnya lebih banyak saja Percaya Diri dengan kegiatannya, kenapa kita harus pesimis ? Ya, jalan ini, sekali lagi tidaklah mudah, tetapi bukan berarti kita harus mundur tanpa ikut bertarung. 

Untuk sesaat saya tersadarkan, akhirnya saya kembali lagi semangat untuk mencari dana.

Hingga suatu titik, saya merasa down, kenapa untuk kegiatan baik sangat sulit untuk mendapatkan dana. Bukan naif, tapi semua memang butuh uang.

Saya terdiam, termenung di suatu tempat, memperhatikan hiruk - pikuk orang lalu - lalang di hadapan saya. Semua orang sibuk dengan urusannya masing-masing. Sibuk memikirkan untuk menyambung hidupnya. 

Saya sempat berpikir "segitu susahnya ya nyisihin rezeki untuk kegiatan yang baik, yang misalnya udah jelas kegiatan dan aliran dananya, tapi ketika untuk kesenangan dunia, tidak ada lagi yang dipikirkan, dana begitu saja tergulir".

Semua orang lelah untuk mencari dana untuk menyambungkan hidup.
Semua orang juga sama menghabiskan waktu yang banyak untuk mencari nafkah tersebut.
Semua orang juga kelelahan untuk melakukan hal tersebut.

Tapi ada yang dananya ia sumbangkan untuk sedekah, infaq, wakaf, dll.
Di sisi lain, juga tidak sedikit yang mentransfernya untuk kesenangan dunia, menuruti hawa nafsunya.

Tapi yang beda di akhirnya, kalau tahu tujuan di dunia ini.

Sama - sama capek, sama-sama habis waktu, sama-sama habis tenaga.
Yang satu capek, habis waktu, habis tenaga ngejar ke surga, yang lain capek, habis waktu, habis tenaga untuk ke neraka, naudzubillah.

Just yes, this is really NoteToMySelf, sangat catatan besar untuk saya pribadi.

Bukannya enggak boleh capek, ngabisin waktu, ngabisin tenaga di dunia, tapi tetep harus inget tujuannya, akhirat. Pada akhirnya, saya inget lagi kata teteh mentor "apa sih yang mau dicari, toh endingnya kita bakal mati. Bukan ngumpulin untuk didunia, tapi gunakan dunia untuk akhirat. Jadi ya kerja, capek, waktu dan tenaga yang habis, bukan untuk dunia, tapi untuk akhirat."

Bukan ngejudge siapa-siapa, atau pihak mana-mana, hanya untuk mengingatkan diri sendiri, for sure. Lebih tepatnya memotivasi diri sendiri. NO, Im not get motivate from another person. Just yeah, bermain dengan pikiran sendiri terdengar lebih asik. 

Thats, semangat H-4!




Rabu, 10 September 2014

Mengamati ala Faizah

Bisa dibilang saya punya hobi yang dari dulu sampai sekarang masih dilakukan. Hobinya cukup aneh, kata saya. Saya senang mengamati orang, benda, apapun itu jika menarik perhatian saya sesaat maka akan saya amati , bahkan bisa sampai mendalam.

Hal - hal sepele yang menarik perhatian saya ini, biasanya saya kaji di otak saya saja alias tidak bertanya pada orang, tidak menuliskannya, bahkan untuk mencari kebenarannya lalu memunculkan hipotesis untuk kesimpulannya saya lakukan sendiri, berbekal dari buku juga pengalaman yang saya dapat.

Sudah cukup banyak postulat #halah, bukan deng, kesimpulan ala Faizah yang sudah dikeluarkan dan dibicarakan juga didiskusikan kepada pihak lain  (walaupun hanya dengan orang-orang sekitar saja). Kalaupun misalkan sedang tidak dibahas, maka hal tersebut akan saya jadikan bahan diskusi. Its fun, somehow. Untuk mengetahui hal-hal yang terlintas di kepala, lalu dicari kebenarannya berdasarkan fakta yang beredar, diolah sendiri, lalu disimpulkan, didiskusikan, dan semakin menambah insight dari sisi lain, terus cari lagi kebenarannya dari referensi yang lain pula. Kebanyakan dalam hal psiko-sosial-ekonomi-politik-keluarga-agama, sangat humaniora, he.

Contoh, saya pernah mengamati keterkaitan anak bungsu yang masuk pesantren karena keinginan orang tua, pernah juga tentang anak yang sejak kecil sudah dididik agama dengan baik, namun saat dewasa yang terjadi kebalikannya, dll. 

Rabu, 05 Maret 2014

Analogi Deadliner

AHA ! LONG TIME NO SEE MY BLOG ! HAH HIH HUH BANGET KEGIATAN SEMESTER KEMAREN MULAI DARI KULIAH, TUBES SAMPE DINAMIK ! BIKIN SUSAH NAPASS

Ah Faizah suka lebay, tapi emang hectic, ah banyak alasan. Ah ih uh mulu, kapan nulisnya ? Baiklah, sekarang saya akan mulai nulisnya.

Seperti yang sudah kita tahu (kitaa ? lo aja kaliii zah) , iya seperti yang saya tahu tentang diri saya sendiri, bahwa saya senang sekali bermain analogi. Nah sekarang analogi apalagi yang terlintas sesaat yang akan segera dibeberkan ? 

Analogi Deadliner.

Saya sendiri mengakui, saya merupakan seorang deadliner, procrastinator tingkat .... bisa dibilang tingkat akut lah ya, ini jelek loh ya temen-temen yang baca ga boleh ngikutin. Ini sebenernya penyakit yang tidak baik jika disimpan berlama-lama. Ayo sembuh!

Ah OOT lagi, ya jadi saya mau bahas deadliner. Analogi ini terlintas saat sedang mengerjakan TUBES (Tugas Besar) RPL (Rekayasa Perangkat Lunak) dari dosen tercinta. Kita dikasih 1 tahun untuk mengerjakan tugas ini , diberikan tanggal 3 Desember 2013, dan harus dikumpulkan tanggal 3 Januari 2014, satu tahun kan ? Iya ajalah biar cepet.

Pada minggu awal mengerjakan tubes, yang kita lakukan adalah kunjugan ke instansi yang agaknya berkaitan dengan tubesnya, analisis kebutuhan, rancang database, dan merancang fitur2 tambahan untuk mempercantik tampilan si perangkat lunak, karena kita pakenya web based, kita udah ngerancang mau pake animasi apa saat tekan tombol sana sini (padahal programnya belum ada, bahkan prototype nya, aduh zah -,-)

Rencananya, sisa 3 minggu mau dipake buat ngoding. Itu sih rencana, pada kenyataannya karena ternyata di kelompok gue isinya procrastinator semua, kita baru ngerjain di 1 minggu terakhir. Ya bisa ajasih kalo sistemnya gak kompleks. Tapi eh tapi , yang diminta bapak dosen yang katanya dulu adalah pria idaman pada masanya, banyak banget spesifikasinya. Dan kita belum ngoding apapun dari awal. Udah kelimpungan aja kita. Ditambah lagi bapak dosen tercinta minta fitur ini itu yang mainin database, udah gitu dummy datanya enggak mau sedikit. Aduh mengingat waktu itu kepala mau pecah.

Sisa 1 minggu, 3 hari pertama kita masih belum fokus pada fungsi utama yang diminta bapak, kita masih mainin riasan untuk mempercantik si perangkat lunak. Baru pada sisa 3 hari terakhir kita nyadar, ini kebutuhan fungsionalnya belum ada yang bisa dijalankan. Alhasil, 3 hari terakhir tersebut kita bener-bener fokus pada kebutuhan fungsi. Sampai jam - 3 pengumpulan, kita masih main di dummy data yang dirasa kurang, dan saat dikumpulkan akhirnya kebutuhan fungsional seperti yang bapak yang katanya dulu pria idaman ini selesai, dan semuanya tersedia. Tapi eh tapi semua efek riasan yang sudah dirancang dari awal gak kepake brooh, kita ga sempet mainin jquery dll untuk mempercantik perangkat lunak kita. we got no time. Saat itu kita udah rada uring-uringan, karena yang lain mah cantik-cantik tugasnya, kita mah cuman pake css doang, yaudahlah pasrah *curhat*

Sampai akhirnya keluarlah nilai dari tubes RPL itu, sesuatu yang amazing, 3 hari tanpa tidur itu berbuah hasil yg subhanallah. Lalu si gue ekhem2 cek sana sini yang perangkat lunaknya cantik, saya pikir mereka dapet nilai yg bagus juga, berhubung keren. Eh tapi, ternyata mereka fungsi utamanya nggak semua jalan, jadi apa yg diminta bapak dosen nggak semua ada.

Disaat itu gue merasa bersyukur banget fokus di fungsi utama, walaupun telat nyadarnya baru h-3 pengumpulan dan ngerjain tanpa tidur, tapi kebutuhan fungsi utama yang diinginkan bapa semuanya adaaa hah hih huh.

Nah itu deadliner

Mari bandingkan dengan yang ngikutin timelinenya dengan benar.
Mungkin 1 minggu pertama analisisis, rancang database, bikin prototype dll. Dan jika mengikuti deadlinenya dengan benar, makan programnya yang dibuat dalam waktu 3 minggu sudah lengkap dengan kebutuhan fungsional ditambah riasan untuk mempercantik perangkat lunaknya. Ya gak heran, karena mereka masih punya banyak waktu untuk mempercantik, jangan dibandingin sama yang deadliner, udah syukur masih kebuat itu kebutuhan fungsionalnya *curhat lagi -_-*

analoginya apa zah ? mana analoginya ?

iye iye sabar

saya mau menganalogikan dengan *ekhm* pernikahan

Buat pribadi yang udah tau tujuan pernikahan itu apa, dia pasti fokus dengan tujuan. Kalu diibaratkan dengan ngerjain tubes itu tadi , dia fokus dengan 'kebutuhan fungsional' dari software tersebut. Mengikut semua alur timeline, mulai dari memperbaiki diri, dll. Dan akhirnya sampailah pada menyelesaikan tahap 'kebutuhan fungsional' , nah yang sudah selesai ini yang udah tau tujuannya yang dibilang mengalami akselerasi untuk menikah meskipun masih di usia muda.

Sedangkan yang deadliner, awalnya belum fokus pada tujuan atau 'kebutuhan fungsional' , masih asik bermain-main dengan hal-hal yang tidak terlalu vital walaupun menunjang. Pada suatu saat dia sudah capek dengan hal main-main itu barulah menyadari akan tujuan utama atau 'kebutuhan fungsional' nya itu, saat itu barulah dia fokus untuk mengejar itu. Telat ? Enggak, hanya saja berarti butuh waktu lagi untuk belajar ketertinggalan.

Lalu yang mengalami 'akselerasi' untuk tahap 'kebutuhan fungsional' kan sudah selesai nih dengan hal-hal vital, untuk hal-hal yang mendukunya bisa diibaratkan sebagai bonus. 

Gausah dimisalkan lah ya, bisa lah dimisalkan tanpa dikasih contoh :p

AAK ini lagi - lagi analogi abal-abal yang dituliskan di blog ini, jangan percaya spenuhnya, percaya mah sama Allah aja heheheh. Semoga bermanfaat (semoga ada manfaatnya) , bye. 

#night

Sabtu, 29 Juni 2013

Gajah Terbang

*disadur dari buku Berjalan di Atas Cahaya - Hanum Salsabila Rais


gambar dari sini


"Kau tauhu cerita tentang gajah terbang, Hanum ?" tanya Xiao Wei tiba-tiba.

Saya menggeleng. Kembali saya kebingungan apa hubungannya gajah dengan kafe ?
"Bayangkan ketika di suatu jalan yang ramai, tiba-tiba seseorang berteriak lantang . 'Lihat! Ada gajah terbang di langit !' Semua orang mendongak tapi tak melihat apapun. Lalu orang tadi mengatakan, 'Ya Tuhan, apakah kalian punya penyakit mata atu bagaimana ? Masa gajah sebesar itu tdiak bisa kalian lihat ?'. Lalu, satu demi satu orang-orang mulai mengaku melihat si gajah dan ikut-ikutan berteriak lantang. 'Ya, aku melihatnya. Gajahnya berwarna putih.' Tak mau kalah, orang lain menambahkan, 'Ya Tuhan, lihatlah! Ada penunggang di atas gajah itu!'. Lalu orang-orang bersahut-sahutan bahwa mereka menyaksikan apa yang orang lain juga saksikan. Jika kau menjadi salah seorang yang berkerumun tadi, apa yang akan kaukatakan, Hanum ? "

Sabtu, 06 Oktober 2012

karena Ukuran Kita tak Sama




"perlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan"

quote yang seringkali kita, atau mungkin seringkali saya dengar saat seseorang memperlakukan kita tidak sebagaimana kita inginkan .

Kawan , sesungguhnya saat ini agaknya saya kurang setuju dengan ungkapan diatas. Apa pasal ? Ukuran kita tidak sama kawan, jangan dengan mudah menggeneralisasi semua hal . Mari kita ganti redaksinya menjadi "perlakukan orang lain sebagaimana ia ingin diperlakukan" .

Ya, hanya sedikit redaksi yang diganti , kata kita menjadi ia .

Kamis, 02 Agustus 2012

Open your eyes ..



Beberapa hari yang lalu , saat baru sampai rumah habis dari buka bersama (ketawan deh ga tarawih di masjid ._.) , then saya langsung nyalain TV , dan berhentilah remote pada salah satu tayangan di televisi swasta , sebut saja Insya Allah , yang salah satu pemainnya adalah Maher Zein . 


Ga berapa lama ada scene yang BGM (background music) nya open your eyes - nya Maher Zein , ini potongan liriknya :



Look around yourselves 
Can’t you see this wonder 
Spreaded infront of you 
The clouds floating by 
The skies are clear and blue 
Planets in the orbits 
The moon and the sun 
Such perfect harmony

Selasa, 05 Juni 2012

Butiran Mutiara

"Yah , aku mah gausah datang aja"
"iya ,  aku juga gaakan datang aja"
"Enggak ada kita juga kegiatannya tetep jalan"
"betul betul , ah apalah kita mah"
"........"

Teringat ucapan beberapa sahabat saya , beberapa hari yang lalu (yang ngerasa jangan pundung ya :p). Oke , sayapun flashback pada beberapa tahun yang lalu saat masih SMA, SMP , bahkan SD. Tidak heran kenapa beberapa orang beranggapan "ga ada saya , ga masalah", wajar menurut saya , namun pikiran itu terhenti oleh suatu cerita .

Masih sangat jelas dalam ingatan , waktu itu ayah saya mendongengkan cerita sebelum tidur . Aneh ya , biasanya ibu yang mendongengkan , tapi ini ayah saya , dan dongeng sebelum tidurnya pun saat saya sudah duduk di kelas 1 SMA (kelas X). Ah memang the best dad ever <3 #OOT .


Kamis, 29 September 2011

Ma to the Cet


Saya benci keadaan seperti diatas . Kamu juga ? Sama dong, kita sehati nih #cieeee *apasihzah -,- .

Dulu , saya bisa mentertawakan orang yang update status 'aduh macet , sebel arrgghh' dan saya tau , beliau sedang berada di jakarta , yap , mentertawakan penduduk jakarta dengan problematika mautnya , macet . Tapi itu dulu , sekarang saya bisa nangis kalo terjebak macet , takut telat , takut ini takut itu dan sebagainya . Ini ceritaku , apa ceritamu ?


Ayee , macet kayaknya lagi jadi trending topic di banyak daerah , atau setidaknya untuk 2 kota metropolitan di pulau Jawa , Jakarta dan Bandung . I hate bandung nowadays, terlebih kalau sudah masuk weekend , bisa saya sarankan lebih baik simpan tenaga anda di rumah kalau gamau jadi buang waktu sia-sia .

Buang waktu dan buang uang . Waktu yang dipakai buat nunggu macet selesai terasa kurang produktif , dan buang2 bensin berarti buang2 uang -,- .

Kamis, 22 September 2011

Galau itu Dewasa

Firstly , i want to ask your forgiveness , karena akhir - akhir ini postingannya gajelas banget . Thats it , cuma karena 1 kata itu : GA to the LAU , GALAU . Habis posting, postingannya dihapus lagi , menulis adalah salah satu bentuk pelampiasan saya dalam mengekspresikan semuanya . Intinya, kalo udah nulis mau masalahnya beres ato engga itu ga masalah , yang penting unek-unek yang saya punya sudah dikeluarkan , sudah dituangkan sehingga beban yang menyesak di dada berkurang, walaupun kelanjutan masalahnya tidak begitu jelas -,-


Yang baru banget sih saya galau karena saya ga jadi ke JakJapanMatsuri(JJM) 2011 di senayan , 25 september ini , dikarenakan acaranya bentrok dengan BMAIL , salah satu alur kaderisasi di ILKOM , lebih singkatnya sih ospek jurusan . 


Lebay amat sih zah , pilih aja salah satunya , JJM atau BMAIL . Itulah penyebab galaunya .
1. Jak Japan Matsuri sudah direncanakan 1tahun yang lalu , walaupun hanya merencanakan sekilas , setidaknya itu sudah masuk plan event di tahun ini . Dan perlu dicatat , JJM itu adanya 1tahun 1x , saya dan teman-teman saya sudah 2x gagal . Pertama , bentrok dengan pancake waktu kelas XI , dan bentrok dengan UTS waktu kelas XII . Yap, gagal lagi , dengan alasan yang berbeda, ospek jurusan . 
2. BMAIL >> alur kaderisasi ILKOM , setelahnya masih ada LKM dan PLASA . Mengikuti alur kaderisasi sampai selesai adalah  syarat untuk bisa mengikuti UKK dan BEM di ILKOM . Kalau tidak mengikuti alur sampai selesai ? Simpel, cuma ga bisa ikut UKK .


Rabu, 07 September 2011

followback

waah , long time no see with my blog , 1 bulan niih, hahaha . Sudah banyak yang terjadi looh ..

OSPEK UNIV (MOKAKU UPI 2011) udah lewat, udah basi kalo mau diceritain juga , hehe . Kuliah perdana ? belum ada yg special banget selain saya kuliah di JICA . Gedungnya khas gakuen banget, dengan lorong2 nya, kelas yang luas, dan yang pasti dentuman jamnya itulooh , waah udah berasa beneran sekolah di Horikoshi Gakuen (yang ini kebagusan) :D . <- sombong banget ._____.

Apa yaa , apa ciing , apa cobaaa ? (geje banget)





'followback yaaa'
'eh udah di follow nih, follow balik yaaa'
'boleh minta follback nya ga ?'

Hayoo yang punya akun twitter pasti sering banget dapet mention kayak di atas, ato kita yang mention kalimat2 itu ke akun twitter yang lain ?

Gimana rasanya kalo dapet mention kayak gitu ? kalo saya mah :
1. biasa aja, malah antusias kalo yang nge mention temen yang udah kenal di dunia nyata
2. agak risih kalo cuma random alias cuma mau banyak2in followers 


Agak frontal memang yang jawaban nomor 2, hehe .

Kamis, 23 Juni 2011

Another Love Story



Hi blog dan antek - anteknya . OHISAA , long time no see right ? hehehe .. menghilang sejenak dari blog , kemaren2 pikiran sudah cukup disibukkan dengan berbagai tes, sekarang juga masih sih , nyiapin SIMAK UI , tapi semoga SNMPTN tembus , amin .. please pray for me , oke #PrayforIzzah started ! -ups-


STOOOOOP , ntar lagi deh kalo mau nostalgia dan mendengarkan curhat + penjelasan selama saya menghilang (siapaaa juga yang mau) ehehe , sekarang lanjut ngebahas sesuai judul aja .


Sebenarnya saya sudah sedikit muak dengan cerita cinta yang begitu begitu saja , yang hanya akan meninggalkan kepedihan dan kepahitan di akhir , manisnya cerita hanya ada di awal , dan akhirnya akan sangat berat bagi salah satu pihak (atau kedua pihak) . Cerita cinta yang selalu minta dibalas , dimana makna ikhlas dan saling memberi pun hilang entah kemana . Atau fairytale yang pada akhirnya selalu hidup bahagia selamanya , padahal cerita aslinya jauh berbeda dari itu .

Yap, another love story . This isnt an ordinary love story , its an extraordinary love story , u dont believe it ? just read then comment ya ? (promosi)


Bertepatan dengan Father's Day beberapa hari yang lalu , jadi kepngin nulis tentang cerita cinta ayah dan anak gadisnya (getek banget lah bener) . Uyeah , biasanya beranjak masa pubertas rasa canggung antara ayah dan anak gadisnya timbul (yg saya rasain mah gitu) . Yang biasanya bercanda sambil cubit2an udah agak nggak mau dan menghindar, yang biasanya berangkat sekolah cipika cipiki dulu pas udah dianter, udah remaja agak dienggankan dengan berbagai alasan (biasanya malu dan bilang 'ih udah gede , jadi getek atuh') ..

Senin, 04 Oktober 2010

The Age of Stupid ?



Hayooh, bingung gak kenapa tiba - tiba si Izzah judulnya jadi frontal gini ? Berani amat zah ? hehehe . Calm down guys, ini cuma perumpamaan zaman sekarang (tetep aja frontal).

Postingan ini dalam rangka ikutan lomba blog di sekolah yang diadakan OSIS SMAN 4 Bandung masa bakti 2010/2011 di kegiatan rutin tahunan yaitu PANCAKE 4 (Pekan Kreativitas Antar Kelas SMAN 4 Bandung) , dan tahun ini sudah menginjak tahun ke - 6 diadakannya kegiatan ini, jadi namanya PANCAKE 46 .

Kalo inget PANCAKE , pasti inget 2 tahun kerja bareng di OSIS sama keluarga OSIS, hehe. Mulai dari PANCAKE 44 sampe PANCAKE 45 . Nah, sekarang ga kerasa udah masuk ke PANCAKE 46, dan saya sudah menginjak tahun ke 3 belajar di SMAN 4 Bandung, yang berarti saya harus lengser dan jadi rakyat biasa.

Berhubung saya ga mungkin ngebantu dalam teknis acara di PANCAKE 46 sama kayak 2 tahun ke belakang, jadi saya berusaha ikutan lomba yang ada di kegiatan tersebut. Jujur aja, ak gabisa ikutan lomba yang lain , karena udah ada perwakilannya di tiap kelas, termasuk dari kelasku, haha. Jadi, saya ikut berpartisipasi di lomba blog aja ya ^^ .

Kenapa judulnya The Age of Stupid ? Secara harfiah kan artinya zaman kebodohan (iya gitu?) , yah kira - kira begitulah judulnya . Sebenarnya judul ini diambil dari salah satu film dokumenter yang pernah saya tonton beberapa bulan yang lalu di museum asia afrika dalam rangka memenuhi nilai sejarah saya yang kurang dari KKM (sedih amat) , biarin, ak kan anak IPA (membela diri) XD #curhat.


Kamis, 30 September 2010

Celoteh 140 Karakter


Konbanwa minna san , bloggie , long time no see hehe . udah kalah banyak postingannya sama dessy , mau nyusul aahh , hehe

Seperti judul , I want to share my opinion about "celoteh 140 karakter" , yap , this is it twitter . As we know , twitter adalah salah satu jejaring sosial yang untuk saat ini menurut saya , sedang banyak digunakan . Memang dilihat dari tampilan , twitter cukup simple , ringan dan mudah digunakan . 

Bagaimana dengan fungsinya ? I think it usefull enough . Kenapa ? Kalo menurut saya, karena sistemnya mudah . Tinggal di follow, kita dapet info / berita tentang yang kita inginkan , ga harus jadi friend yang nunggu di approve, kecuali kalo si akun tersebut memang di private , ya itu harap sabar aja , tapi biasanya akun yang umum dan menyajikan berita tidak diprivate, jadi lebih mudah .

Twitter merupakan salah satu jejaring sosial yang menurut saya sifatnya mikroblogging. Mirip seperti blog, hanya twitter lebih mini, yah namanya juga mikroblogging, blog dalam ukuran mini, bagi yang sudah memiliki kedua akun ini mungkin bisa mencari persamaannya :D .

 

Jumat, 16 Juli 2010

Masa Orientasi Sekolah



Annyeong haseyo my bloggie , berhubung sekarang - sekarang ini lagi sibuk sama Masa Orientasi Sekolah (MOS) , jadi kayaknya saya mau ngebahas ini aja , hehe . Berat banget ya bahasa judulnya , pake esensi esensi segala , hahaha , maksudnya makna dari MOS itu sendiri , yah , daripada banyak bacot ga jelas , mending langsung to the point aja yah :) .


Di Masa Orientasi Sekolah SMAN 4 Bandung (tempat saya sekolah) tahun ini 2010 / 2011 , kebetulan yg alhamdulillah saya jadi salah satu perangkat MPLS lagi , tahun ini kebagian jadi TATIB . Tahun lalu saya jadi panitia , dan skarang kesampean jadi tatib , hehehe .


As you know , tatib yg udah dikenal kan yang kerjaannya marah - marah , teriak - teriak , dan bentak bentak adik kelas atau juniornya , tapi saya mau meluruskan hal itu dan pengen banget ngejelasin makna sebenarnya dari MOS itu sendiri .


MOS (Masa Orientasi Sekolah) atau bisa juga dikenal dengan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) yang saya tau adalah pengenalan lingkungan sekolah , termasuk dengan culture atau budaya , tata tertib , dan semua kebiasaan yang berlaku di sekolah tersebut , lah namanya aja Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah , iya nggak sih ??


Kebanyakan yang saya lihat , MPLS tuh dijadiin ajang "ngerjain" junior atau adik kelas yg baru masuk , dengan alasan (yg ga eksplisit diperlihatkan) balas dendam dengan apa yang udah dilakukan angkatan sebelumnya . Hemm , mari saya uraikan masalahnya yang kebanyakan sering terjadi : 


- rambut dikucir sesuai bulan kelahiran
- kaos kaki dimacem macemin
- aturan pakaian dibuat sendiri
- tas atau atribut yang sengaja dibuat untuk membuat malu si junior
dan masih banyak lagi kejailan kejailan yang terlihat .


Sadar gak sih , yang kayak gitu tuh malah bikin adik kelas males buat masuk sekolah , karena nyuruh tanpa alasan yang jelas , bukannya MOS itu adalah ngenalin lingkungan sekolah dengan aturannya yah ? Emangnya ada sekolah yg punya aturan kalo : rambut dikucir sesuai bulan kelahiran , kaos kaki warna warni udah kayak orang gila ??? Yakin lah jawabannya ga akan ada , terus , ngapain nyuruh kayak gitu ??? Kayak yang sekolahnya ga ada aturan aja , hehe .



Kamis, 13 Mei 2010

Apakah Indonesia termasuk Bangsa yang Besar ?



Haaa , annyeong haseyo ma blog , long time no see nih , hahahaha
Banyak entri yg pengen di tulis , tapi capek terus , jadi ga sempet onlen blog untuk beberapa waktu . Tapi banyak temen - temen blogger saya yang lagi hiatus ya ? kalo ga salah mah , vakum dunia blog dalam waktu yang cukup lama , hohoho . Entahlah , kalo saya salah , mohon dimaafkan , hehe . Karena saya bukan malaikat , jadi bisa tetep salah , da manusia tempat salah dan dosa , akakak :))
Setelah melihat berbagai berita yang ada di TV , yang pasti kalian juga udah liat , karena mungkin tiap hari kerjaannya mantengin TV terus *plak* (sok tau) , telah ditemukan harta karun peninggalan zaman dahulu , yang mungkin saat masih kerajaan Hindu - Budha (wallahu alam), dan jujur pas saya pertama kali liat beritanya , langsung ter WOW WOW WOW , hebat banget ! Sampe kayaknya tuh speechless , atau apalah , gabisa ngomong , saking hebatnya ditemuin peninggalan bernilai sejarah itu , hoohohoh ...

Terus apa hubungannya sama judul di atas ?
Yap , kalo saya ga salah , bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya . Nah , mungkin disini saya akan ngebahas semua pendapat saya tentang penemuan harta karun itu .

Kan gini , yang udah kita tahu , bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya , dan mau belajar dari situ . Lalu , apakah Indonesia termasuk bangsa yang besar ? *wallahu alam
Hehehe , pas hari pertama ngedenger berita itu , asa seneng banget . Eh , tapi pas besoknya , ada berita lagi , kalo harta karun yang kemaren ditemuin mau di lelang , alias sama aja dijual ! Shock berat laaahhh (lebaayyy) , sayang banget gitu .... harta bernilai sejarah kayak gitu mau dijual , dan mungkin nanti malah ada di bangsawan bangsa asing , menyedihkan sekaliii -,-'

 
 
Copyright © [ notulensi ]
Blogger Theme by BloggerThemes Design by Diovo.com