Minggu, 21 September 2014

Why Men dont Listen and Women cant Read Maps




 
sumber dari sini



Judul : Why Men dont Listen and Women cant Read Maps
Penulis : Allan and Barbara Pease
Penerbit : Ufuk
Tahun Terbit : cetakan ke 20  (2014)
Tebal Buku : 389 halaman
 
Me givin this book 3 out of 5 stars

*Udah lama pengen nulis review ini, tapi males haha*

Hubungan antara pria dan wanita memang selalu menarik untuk diamati. Karena dua makhluk ini sebenarnya diciptakan untuk saling melengkapi satu sama lain, namun pada praktiknya tidak jarang ditemukan jika mereka justru menjadi anjing dan kucing yang paling setia, alias sering ditemukan pertengkaran diantara mereka.

Allan dan Barbara Pease yang menulis buku ini melakukan perjalanan panjang untuk menulisnya. Menempuh waktu lebih dari 400.000 kilometer, memakan waktu tiga tahun hingga dokumen buku ini benar – benar terselesaikan. Permasalahan pria dan wanita mereka teliti berdasarkan hasil penelitian yang sudah ada dan bukti – bukti sejak ribuan tahun yang lalu. Wow, Im impressed enough knowing their efforts, but yeah, terimakasih ini membantu sekali untuk menyelami pikiran masing-masing makhluk lebih dalam. Tidak lupa dilengkapi fakta-fakta yang ada pada dunia nyata, seperti pada lahan pekerjaan, statistik kecelakaan, dll.

Ya saya akui akhir-akhir ini saya sangat tertarik dengan buku psikologi, baik itu psikologi anak, parenting, sampai psikologi gender seperti ini. Yang menarik saat pertama kali memutuskan akan dan sangat ingin sekali membaca buku ini adalah, saat saya sedang mencari buku di goodreads, biasanya saya juga mempertimbangkan dari komentar yang ada pada halaman buku tersebut, secara tidak sengaja saya membaca ada yang berkomentar “buku ini mengambil dua sudut pandang, sudut pandang pria juga sudut pandang wanita. Namun sebagai laki – laki saya merasa ini hanya diambil dari sudut pandang wanita saja (karena penulisnya wanita). Mungkin lebih baik jika ingin membuat buku semacam ini lagi (dua sudut pandang gender) , lebih baik pahami cara berpikir pria dan wanita yang berbeda, bisa dimulai dari membaca buku ‘Men are from Mars, and Women are from Venus’ , atau ‘Why Men dont Listen and Women cant Read Maps’, dsb. Sehingga tidak terjadi timpang cara berpikir” , tulisnya. Bukunya apa, saya rasa saya tidak perlu menuliskannya disini , hehe.

Poin yang saya tangkap adalah cara berpikir pria dan wanita yang berbeda. Saya pun sudah mengobserved hal ini dengan objek penelitian saya, dan adik (juga kakak) laki-laki saya, membaca buku ini membuat hipotesis semakin kuat haha.

Lets talk from here.

Banyak sekali hal yang dibahas dalam buku ini tentang cara berpikir wanita dan pria yang berbeda. Hal ini bukan hanya berdasarkan asumsi penulis atau narasumber semata, namun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan para ahli di berbagai belahan dunia.
Jika  menarik benang merah yang menyebabkannya, maka saya akan mengambil bagian otak yang bekerja secara dominan serta hormon lah yang mempengaruhi perbedaan ini. Otak wanita didesain untuk dominan menggunakan otak kanan, sedangkan pria sebaliknya, dominan menggunakan otak kiri. 

Wanita didesain untuk bisa melakukan banyak pekerjaan dalam satu waktu, untuk pria, jangankan banyak pekerjaan, dua pekerjaan dalam satu waktu pun akan sangat kesulitan.
Hormon lah yang menyebabkan dominannya dalam penggunaan otak tersebut. Jika hormon testosteron pada tubuh wanita lebih banyak dari hormon estrogennya, fungsi otak yang dominan lebih banyak pada otak kiri, juga sebaliknya untuk pria. 

Akan banyak sekali pengetahuan baru yang dapat membuat pembaca mengangguk seraya mengucapkan “ohhh” , karena mostly banyak terjadi di sekitar kita. Namun yang menjadi catatan, penelitian ini bersifat umum, artinya jika ada hal – hal yang sifatnya diluar atau tidak sesuai dengan hasil penelitian, maka itu adalah pengecualian, karena data yang diambil disini adalah data umum, bukan semua seperti itu, namun kebanyakan (dan rata-rata benar).

Untuk menutup, let me answer this book’s question : “Why Men dont Listen and Women cant Read Maps?”
Karena jika pria diminta untuk mendengarkan (nasihat atau sedang dinasehati), namun di tangannya ada video game yang sedang dia mainkan, maka otaknya tidak didesain untuk melakukan keduanya sekaligus, dia harus fokus pada salah satu, tidak keduanya. Maka jika ada orang tua yang saat anak lelakinya dinasehati, pada saat yang bersamaan anak itu sedang memegang gadget, tentu tidak akan didengarkan. Di kemudian hari orangtua akan bilang “nasehat ibu hanya masuk telinga kiri, keluar telinga kanan ya?” , haha ini lucu, I can said “bu maaf, itusih mending kalo masuk telinga kiri, keluar telinga kanan, seenggaknya pernah masuk, tapi masalahnya dia pasti ga tau nasihatnya apa aja, ngedenger aja nggak”, hehe. Karena otaknya yang aktif hanya fokus pada satu aktivitas saja. *Sehingga saat sudah tahu hal ini, ketika saya mengajak adik laki-laki saya berbicara akan saya minta untuk fokus dan tidak bermain dengan gadgetnya*

And for women cant read maps ? Kemampuan spasial dan 3D wanita tidak secanggih pria yang memang didesain dalam hal itu. Contohnya saya yang sangat hobi nyasar walaupun google maps dan waze menemani (karena pada akhirnya ketika saya sudah lelah berputar-putar, saya akan bertanya pada penduduk setempat). Yap, kemampuan spasial dan 3D pria berkali lipat jauh lebih handal daripada wanita. Itu sebabnya, lebih banyak pria yang menjalani profesi sebagai arsitektur selepas kuliahnya, walaupun pada masa kuliah jumlah mahasiswa arsitektur wanita tidak begitu jauh gapnya dengan mahasiswa pria. Namun untuk menjadi arsitek profesional, bukan tidak bisa, namun wanita harus bekerja lebih keras untuk melatih kemampuan spasialnya, sedangkan pria hanya dengan sekali lihat bisa langsung terbayang bentuk 3D dari sketsanya. Ini juga yang membuat saya mengangguk kalem ketika melihat sketsa robot kang Emil di instagramnya, juga sketsa robot Isola UPI yang dibuat senior saya (kang Giri) .

Intinya, pria dan wanita diciptakan memang untuk saling melengkapi , bukan harus sama dalam hal apapun. Cara otak bekerja dalam hal ini adalah satu hal lainnya yang membuatnya mengesankan.

Temukan jawaban yang lainnya juga, kenapa wanita sangat cerewet. Mengapa walaupun CD album pria tertata rapi a-z, namun ia tidak bisa menemukan hal kecil semacam kunci mobilnya. Juga mengapa wanita tidak bisa memarkir kendaraan dengan rapih, dll. 

Selamat menemukan fakta yang mengesankan, juga memuaskan rasa ingin tahu saat membaca buku ini :D








0 comments:

Posting Komentar

Thankyou for reading :)

 
 
Copyright © [ notulensi ]
Blogger Theme by BloggerThemes Design by Diovo.com