Rabu, 18 Juni 2014

Bukan Musa dan Firaun

Dini hari tadi iseng buka tumblr yang udah lama ga ditengok , karena akhir-ahir ini keterbatasan kuota yang harus buka overmidnight. Ada sesuatu yang bikin mikir di notification activity nya.



Mamih Asysyifa Nurul Utami pernah ngepost ini dan nge tag  saya . Untuk sesaat saya mikir "emang iya aku pernah ngetweet kayak gitu?" , akhirnya dengan iseng saya search di twitter saya sendiri, dan ternyata emang bener pernah ngetwit gitu, ini buktinya.



Terbang ke waktu saya ngetwit kayak gitu, tanggal 21 Desember yang lalu, Im quite sure saya nggak asal sembarangan ngetwit kayak gitu, theres something behind pastinya, dan somehow saat ini dibaca lagi terkesan jleb buat saya sendiri. akhirnya buka buku catetan, terbang ke tanggal itu di catetan adalah catetan JR tentang tafsir Quran surat Thaahaa.

Ada sedikit catetan yang saya tebalkan saat itu, tentang lemah lembut. Bunyinya mirip dengan yang saya twit, "karena aku tidak sebaik Musa dan kamu tidak sejahat Firaun". 

Pergilah kamu berdua kepada Fir'aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas, maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut” (QS. Thaahaa: 43-44)



Berbicara tentang berlaku lemah lembut kepada siapapun, termasuk kepada lawan sekalipun. Di ayat tersebut Allah bilang ke Musa dan Harun untuk menemui Firaun dan tetap menyampaikan kebenaran dengan cara yang baik, dengan kata kata yang lemah lembut.

Oke, mari kita bahas dari sisi psikologisnya posisi Musa dan Firaun saat itu. Seperti yang kita tahu, saat itu Firaun merupakan tiran yang sangat kejam pada masanya, bahkan Firaun menganggap dirinya tuhan, barang siapa yang tidak mengikuti perintahnya tanpa ragu akan ia musnahkan. Kalo dibandingin sikonnya dengan diktator, mungkin Firaun lebih serem, karena ia sudah mengaku dirinya tuhan. Wallahu alam apa yang terjadi pada masanya tersebut.

Tapi walaupun begitu, Allah tetep nyuruh Nabi Musa dan Harun untuk mengingatkan Firaun dengan cara yang baik, dengan cara yang lembut, bukan dengan cara yang kasar meskipun apa yang sudah dilakukan Firaun sudah sangat berlebihan.

Yang jadi refleksi dan note to myself banget adalah, Musa aja yang ukurannya nabi masih Allah perintahkan untuk mengingatkan Firaun dengan cara lemah lembut, meskipun Firaun seperti yang sudah dikisahkan, sangat tiran dan kejam, mungkin kalo pake emosi , bakal mikir "yaudah kejahatan bales lagi aja dengan kejahatan, karena dia udah jahat, ngingetinnya jangan lembut-lembut lagi, tapi sekalian keras aja".

Untuk ukuran nabi Musa menghadapi tiran Firaun saja Allah suruh lemah lembut, apalagi kita yang manusia biasa untuk saling ngingetin dengan manusia lainnya, yang derajat di sisi Allah nya wallahu alam, ga ada yang tau siapa yang lebih baik di mata-Nya, rasanya ga pantes kalo mengingatkan dengan cara yang kasar atau tidak dengan lemah lembut, lah Nabi Musa aja disuruh lemah lembut ke Firaun, kita yang bukan siapa-siapa masa pake cara kasar ? Siapa kita -_-

Huah ya Allah, rasanya malu pengen nutup muka aja kemana - mana jadinya, apalah hina pisan. 

Kata-kata yang awalnya  "karena aku tidak sebaik Musa dan kamu tidak sejahat Firaun" , saya ganti jadi  "karena (aku/kamu) tidak sebaik Musa dan (aku/kamu) tidak sejahat Firaun". Why ? Belum tentu saya yang baik, dan belum tentu lawan saya yang tidak baik, jadi saling berlaku lemah lembut aja.

Karena Allah tau banget ya, gak ada yang kebetulan di dunia ini, akhir-akhir ini sedang dapet ujian yang lumayan bikin gondok ke pihak lain. Rasanya mau nimbunin muka aja ._.v.

Speaking bout Musa dan Firaun, masih banyak hikmah yang bisa diambil lainnya, salah satunya, tentang menghormati orang tua, menaati selama tidak melawan perintah Allah, dan tetap berbakti. Sebagai bentuk balas budi kebaikan, karena dari kecil kan nabi Musa diangkat menjadi anak oleh Firaun, sehingga sebagai anak, tetap saja nabi Musa harus menghormatinya. 

Dan gak ada yang kebetulan juga saya dini hari pagi tadi buka tumblr dan ngeliat notif itu, Allah knows the Best :D.

0 comments:

Posting Komentar

Thankyou for reading :)

 
 
Copyright © [ notulensi ]
Blogger Theme by BloggerThemes Design by Diovo.com