Dini hari tadi iseng buka tumblr yang udah lama ga ditengok , karena akhir-ahir ini keterbatasan kuota yang harus buka overmidnight. Ada sesuatu yang bikin mikir di notification activity nya.
Mamih Asysyifa Nurul Utami pernah ngepost ini dan nge tag saya . Untuk sesaat saya mikir "emang iya aku pernah ngetweet kayak gitu?" , akhirnya dengan iseng saya search di twitter saya sendiri, dan ternyata emang bener pernah ngetwit gitu, ini buktinya.
Terbang ke waktu saya ngetwit kayak gitu, tanggal 21 Desember yang lalu, Im quite sure saya nggak asal sembarangan ngetwit kayak gitu, theres something behind pastinya, dan somehow saat ini dibaca lagi terkesan jleb buat saya sendiri. akhirnya buka buku catetan, terbang ke tanggal itu di catetan adalah catetan JR tentang tafsir Quran surat Thaahaa.
Ada sedikit catetan yang saya tebalkan saat itu, tentang lemah lembut. Bunyinya mirip dengan yang saya twit, "karena aku tidak sebaik Musa dan kamu tidak sejahat Firaun".
“Pergilah kamu berdua kepada Fir'aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas, maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut” (QS. Thaahaa: 43-44)
Rabu, 18 Juni 2014
Minggu, 15 Juni 2014
[REVIEW] Negeri di Ujung Tanduk
gambar dari Goodreads |
Judul : Negeri di Ujung Tanduk
Penulis : Tere Liye
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2013
Tebal Buku : 359 halaman
*Me givin 3 out 5 stars*
Here we go, Im going to give you guys synopsis in the end of this review *since it can be found in many blog or website xixixixi*.
Sekuel Negeri Para Bedebah nya Tere Liye (masih sukses) membuat saya membaca buku ini secara terus menerus. Berbeda dari buku pertamanya yang mengangkat isu bailout Bank Century (jika ada yang belum membacanya, kurang lebih kasus yang dialami Tomi adalah penyelamatan aset Bank Semesta, yang saya pikir merupakan plesetan dari Bank Century di dunia nyata).
Kali ini Tomi berhadapan dengan mafia hukum yang bermain di kancah internasional. Kasus korupsi, pemilu, pilgub sampai media masuk dalam novel ini. Jika boleh dibilang, sepertinya ini pun mengambil kasus yang sedang berjalan sekarang di Indonesia. Apalagi kalo bukan isu hangat Pemilihan Umum, yang menjurus pada Pemilihan Presiden.
Cukup menarik Tere Liye memanfaatkan kasus yang tengah ramai dan hangat diperbincangkan di dunia nyata. Karena pasalnya, apa yang disampaikan benar-benar penuh isu intrik politik. Sejujurnya saya udah agak gimanaa gitu sama isu politik ini. Bosen. Mungkin saya aja kali ya yang salah waktu pas bacanya, di dunia nyata politik, di buku politik lagi -_-.
Jumat, 13 Juni 2014
[REVIEW] The Fault in Our Stars
Penulis : John Green
Penerbit : Qanita, Mizan
Tahun Terbit : 2012
Genre : Romance, Life, Teens
Tebal Buku : 422 halaman
Sinopsis :
Menjadi penderita kanker tiroid di usia muda memang tidak mudah bagi Hazel Grace Lancaster (panggil saja Hazel). Pasalnya, penyakit yang menempel pada tubuhnya secara hampir menyeluruh merenggut masa mudanya, mulai dari pengalaman menyenangkan yang seharusnya dialami bersama teman-teman seumurannya, mimpi - mimpi yang terlalu indah untuk dilupakan dan hal indah lainnya yang bisa dinikmati anak muda lainnya saat seusianya. Membaca adalah satu-satunya hobi yang bisa ia lakukan saat sakit, dan buku Kemalangan Luar Biasa menjadi buku favoritnya, meskipun akhir kisah tersebut tidak diberitahukan oleh penulisnya, alias akhirnya 'menggantung'.
Hazel muda terlalu malas untuk keluar rumah, bukan hanya malas bertemu teman-temannya di Kelompok Pendukung (Kelompok Penderita Kanker, yang akan selalu berbagi kisah-kisah heroik untuk meningkatkan semangat hidup sesama penderita kanker), namun kesulitan utamanya adalah ia harus selalu membawa selang dan tabung oksigen kemanapun ia pergi, jika tidak, paru-parunya tidak akan sanggup untuk mendapatkan oksigen cukup bagi tubuhnya.
Langganan:
Postingan (Atom)