Kamis, 29 Agustus 2013

OSPEK Terakhir (nanti)

gambar dari sini

Saya senang bermain analogi. Yap, perumpamaan. Menurut saya, analogi bisa membuat suatu permasalahan/pernyataan yang rumit menjadi lebih mudah dipahami. Kali ini saya ingin bermain analogi OSPEK.

Kita (beberapa dari kita) pasti pernah mengalami Masa Orientasi atau OSPEK saat memasuki jenjang pendidikan baru yang lebih tinggi dari sebelumnya, sebut saja ospek SMP, SMA bahkan Universitas.

Tentu saat OSPEK kita tidak hanya diminta datang pagi2, tapi juga diberikan berbagai macam tugas yang harus kita selesaikan. Senior, si pemilik hajat tentu tidak mau tau alasan apapun dari junior yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan panitia OSPEK tersebut. Asal senior sudah memberikan tugas, mau tidak mau junior harus mengerjakannya tanpa alasan apapun. Ada banyak alasan yang biasanya diajukan. Beberapa diantaranya, junior tidak mengetahui tugas yang diberikan karena saat pemberian tugas hari H si junior tidak hadir, atau ada yang sudah mengerjakan tugas namun tidak sesuai kriteria tugas yang diberikan karena tidak bertanya kepada yang lebih tahu, dan berbagai macam alasan lainnya yang sudah pasti dapat cibiran dari senior si empu hajat.


Saat hari H ospek, semua junior diminta mengumpulkan tugas yang sudah diberikan sebelumnya oleh senior. Ada yang mengerjakan tanpa cacat alias tanpa salah, ada yang mengerjakan tapi masih ada salahnya, dan ada juga yang tidak mengerjakan sama sekali tugas yang diberikan.

Lantas perlakuan apa yang senior berikan pada mereka ? Senior akan memisahkan mereka menjadi 3 kelompok tersebut, kelompok yang bersih tanpa cacat, kelompok yang mengerjakan namun masih ada cacatnya, dan kelompok yang tidak mengerjakan sama sekali.

Pertama-tama tentu senior akan memarahi kelompok kedua dan ketiga, yang jelas-jelas melakukan kesalahan secara nyata. Dan apakah kelompok pertama aman dari 'serangan' senior ? Oh ho, tentu tidak, setelah 'setengah-selesai' dengan kelompok kedua dan ketiga, senior akan berbalik memberikan 'interview' kepada kelompok pertama. Dengan berbagai cara, senior pasti mampu memojokkan kelompok pertama, easily make them feel guilty.

Kelompok pertama juga kena semprot ? Iya, karena dianggap cari aman untuk dirinya sendiri, tanpa mau memberi tahu pada yang lain, sama seperti yang diatas, senior tidak mau terima apapun alasannya. Tidak memberi tahu kepada teman-temannya yang lain. Untuk hari itu, kelompok pertama selamat, kelompok kedua dan ketiga pasti mendapat sanksi. Dari hari pertama ini, kelompok kedua dan ketiga bisa belajar atau minta info yang lengkap kepada kelompok pertama agar saat ospek keesokan harinya tidak terjadi kesalahan lagi.

Keesokan harinya ? Mungkin masih ada yang memiliki kesalahan yang sama, tapi yang menyelesaikan tugasnya dengan lebih baik pasti lebih banyak dari hari pertama.

Saya menganalogikan untuk mewakilkan keadaan kita di akhirat kelak .

Saat kita akan di'ospek' oleh Allah SWT langsung, berada dibagian kelompok manakah kita ? Saat sekarang di dunia kita merasa berada di kelompok ke-3, yang tidak mengetahui tugas apapun yang diberikan, sudah selayaknya kita mencari tahu tugas yang diberikan kepada kita.
Atau merasa di kelompok kedua dengan sudah mengetahui tugas yang harus dilakukan, tapi masih ada cacat dibeberapa bagian, secepatnya kita mencari tahu yang benarnya lantas memperbaiki kesalahan yang sudah kita ketahui.
Merasa di kelompok pertama ? Sudah tahu dan sudah menjalankan tugas, apa yang harus kita lakukan selanjutnya ? Mengingatkan dan memberi tahu pihak yang belum mengetahui tugas yang harus dikerjakan tentunya  bukan ?

Untuk OSPEK SMP, SMA, Universitas yang terdiri dari beberapa hari, saat ada kesalahan di hari pertama, bisa diperbaiki di hari kedua.

Saat OSPEK di hari akhir kelak, there's no tomorrow to fixed it.

Jadi, sambil mengingatkan diri sendiri juga, yuk mari bareng2 saling mengingatkan dalam hal 'tugas' di dunia ini, pun jika kelompok kedua atau ketiga belum mau menerima 'pemberitahuan' dari kita, setidaknya kita sudah mengingatkan. For what ? Untuk nanti menjawab pertanyaan, apa yang sudah kamu lakukan ketika kelompok ketiga salah ? Sudah mengingatkan. Selamat ? Wallahualam, tapi Allah SWT Maha Teliti atas segala sesuatunya, be ready for OSPEK (terakhir nanti).

This is it, my 'trash-analogy', analisa abal-abal ala izah hehehehe :'D
*ditulis karena berpengalaman menjadi tatib yang hobi cari2 kesalahan junior  -_-

Cimahi, 20 Agustus 2013
00.49
F.A.R

0 comments:

Posting Komentar

Thankyou for reading :)

 
 
Copyright © [ notulensi ]
Blogger Theme by BloggerThemes Design by Diovo.com