Jumat, 26 April 2013

Buku, dan Sejarahku Mencintainya




Bukan , bukan tentang cerita cinta saya pada seseorang (bisa jadi judulnya ambigu). Ini bahasan tentang sejarah saya yang bisa dibuat sangat gila oleh benda bernama buku. Book, buku, hon, dll.

"zah, ga cape apa tiap hari baca buku ato koran ? ngapain sih ? buang-buang waktu aja", agak kaget mendengar ucapan senior saya yang satu ini saat kita sedang berkumpul di perpustakaan kemarin. Yang membuat kaget sih pernyataan terakhirnya , kalo pertanyaan awal sih udah sering banget saya dapatkan . Jadi , agaknya saya mau sedikit berbagi cerita kenapa saya bisa tumbuh jadi seorang bibliomania, bibliopil , dsb. *gapenting juga sih, leave page aja ._.



Saya tumbuh dan dibesarkan dari orang tua yang berbeda latar belakang, namun mempunyai  satu kesamaan yang ditularkan kepada anak-anaknya, yap : membaca. Ayah saya yang dominan otak kanan terkesan sangat santai pembawaannya, sedangkan ibu saya yang dominan otak kiri sangat memperhatikan detail dan sangaat ilmiah sekali, ya bisa dibilang cukup seimbang lah, sehingga buku-buku yang ada di rumah pun beragam.

Sejak kecil, kami sekeluarga tidak memiliki TV a.k.a televisi, sampai saya kelas 6SD. Yap, benda ajaib berbentuk persegi yang bisa membawa ke dimensi lain. Bukan karena orang tua saya tidak mampu membelinya. Ya kalo dipikir, saat itu usaha konveksi ayah saya alhamdulillah sudah cukup maju, namun kenapa tidak memiliki benda hiburan itu satupun dirumah kami ? Ternyata jawabnya baru saya temukan saat saya sudah SMP, orang tua saya ingin membentuk karakter kritis dengan kebiasaan membaca. So, sejak kecil di rumah kami tidak ada hiburan selain buku , koran, majalah, dan radio.Hiburan paling mewah, paling maksimal, yaaa radio. 

Saya mulai ikut-ikutan belajar membaca saat melihat abang saya dengan asiknya membaca komik yang dia pinjam. Lalu akhirnya, saat mendekati masuk kelas 1 SD saya baru belajar baca (telat ga sih?) , awalnya hanya ba - be - bi - bo - bu, keesokan harinya , "zah, nih baca dragonball , rame loh", abangku melemparkan komiknya ke arahku saat aku sedang belajar membaca. HAHAHAHA, baru satu hari belajar baca, udah disuruh baca komik sama abang -_____-. Challenge accepted . Belum lagi, tantangan dari ummi(ibu), belajar bacanya langsung praktek baca koran yang tulisannya masya Allah sekecil cucu semut -__-. Challenge accepted juga .

1 minggu lancar baca.

Selanjutnya, karena dirumah gaada hiburan lain , mau ga mau kalo saat senggang yaa baca buku, baca komik abang lebih tepatnya.

Pertama kali dibeliin novelet pas kelas 3 SD, judulnya "Masya Allah Fathia !", pengarangnya Eka Wardhana penerbitnya Syaamil for Children. Buku ini totally inspiring, dan untuk pertama kalinya saya bener2 jatuh cinta sama untaian kata, bisa pergi ke dunia lain , bisa nangis bahkan tertawa. Saat umur 3 SD udah mulai tidur larut malam cuma gara-gara baca buku . Dan masih sangat ingat, saya >10x baca novelet ini, saking bermain dengan imajinasi.

Novelet habis, bosan dibaca berkali-kali. Apa yang saya baca ? Koran dan buku-buku orang tua saya. Saat malam hari karena terbiasa membaca buku dulu sebelum tidur, saya mengendap ke ruang keluarga di tengah malam, nyari koran, dibawa ke kamar. Belum bisa tidur juga ? Diam-diam ke ruang baca, nyari buku orang tua saya yang belum dibaca, bawa ke kamar. Jadilan dalam waktu 1 minggu kamar saya sudah penuh dengan berbagai macam bacaan .


Akhirnya sejak kelas 4 SD mulai membaca novel terjemahan anak-anak , sebut saja lima sekawan enid blyton, harry potter, tintin, dll (mereka benar-benar mengisi masa kecil penuh imajinasi saya, thx to them) . 

Pameran buku menjadi semacam pesta besar untuk keluarga saya, anak2nya dibebaskan memilih buku apapun yang diinginkan, asalkan dibaca. Dan hal ini dicek secara berkala sudah sampai mana bacaan buku yang dibelinya.

Berlanjut sampai SMP, mulai bertemu teman-teman yang memiliki hobi yang sama, akhirnya kita membentuk klub baca-klub bacaan (bohongan). Kerjaannya ? Setiap istirahat kita nongkrong di perpustakaan, mojok (nerdy banget ya ? -__-), pulang sekolah ke taman bacaan, 1 kali dalam sebulan ke perpustakaan daerah JaBar yang di Soekarno Hatta (gila itu jauh banget waktu itu). Terus begitu setiap hari , but i enjoyed it kkkk. Barulah mulai kenal agatha cristhie, stephen king, sherlock holmes , dll.

SMA ? Still , ketemu temen2 yang hobi baca buku (include komik ya). Seminggu sekali ketemu untuk saling tukar buku bacaan, sharing manga , novel, dll (tidak termasuk buku pelajaran) .

But unfortunately, belum menemukan komunitas serupa saat saya kuliah, sehingga hobi membaca buku terasa asing .

Perjalanan dari kecil memang sudah dibentuk untuk menjadi seorang pembaca, juga sangat sukses pada saudara-saudara kandung saya yang lain. Dari sulung-bungsu masing-masing memiliki jenis bacaan favorit yang berbeda, tentu dengan penulis favorit yang berbeda - beda pula. Namun hal ini yang membuat kami semakin erat, bukannya saling mengejek satu buku favorit dengan yg lain, tapi saling memberi saran buku bacaan yang bagus. 

Bahkan tidak jarang, buku yang ingin saya beli ternyata sudah dibeli terlebih dahulu oleh adik/kakak saya, feel easy karena ga usah ngeluarin uang lagi :" . Ya tapi tetap , terkadang selera kita sama, saat di pameran buku, kita semua berpencar ke tempat yang berbeda, dan pada saat pulang, memamerkan hasil 'buruannya' , ada saja buku yang sama yang kita beli, jadi ngerasa sayang beli 2 , dan akhirnya bukunya dikasihin ke orang -_-.

Jadi, sekarang ada sistem kalo mau beli buku, laporan dulu ke yang lain, takutnya udah ada yang beli duluan, jadi sayang kalo beli lagi (karena sekarang kita berpencar , saya di lembang, adik d jakarta, abang di cimahi). Dan tanda tangan penulis adalah salah satu bahan sombong saat kita berkumpul, saling memamerkan buku yang ditandatangani penulisnya (saya selalu kalah, karena buku yang saya beli biasanya sci-fi terjemahan :" ).

Begitulah ~

Sepertinya cara yang digunakan orangtua saya untuk mencapai tujuannya cukup efektif, anak2 saya juga nantinya harus rajin baca #uhuk #kkkkk , ntar pake cara apa ya ? #eh

Sekian ~

Tulisan ini dibuat sebagai salah satu cara merayakan hari buku sedunia, yang lewat tanggal 23 April 2013 kemarin ;D

Selamat hari buku sedunia, selamat mencintai buku, selamat menikmati imajinasi yang terbang kesana - kemari tanpa perlu menggunakan sapu terbang sungguhan, dan selamat mencium wangi kertas buku baru yang uh sooo delicious :9

-FAR- 

2 comments:

Ulfah Choirun Nissa mengatakan...

Tulisan nya bagus :)
"wah berarti dari dulu hobi banget baca yah ? "
terus buat Refview buku - bukunya lanjutkan lagi..

Unknown mengatakan...

terimakasiih :)
eh blog km ga bisa dibuka kah ? hehe
alhamdulillah udah hobi :D

Posting Komentar

Thankyou for reading :)

 
 
Copyright © [ notulensi ]
Blogger Theme by BloggerThemes Design by Diovo.com