Sabtu, 27 Desember 2014

Extrovert and Introvert; Ambivert




Here I am, I just think that I might be one of that kind of personality, Ambivert. Extrovert yang juga sekaligus Introvert yang terkadang mendominasi. 

Saya termasuk tipe orang yang suka meneliti kepribadian orang bahkan kepribadian diri saya sendiri. Pada suatu waktu saya sering diam dan memikirkan tentang 'tentang' diri saya sendiri. Apa yang saya pikirkan, mengapa pilihan saya jatuh pada beberapa hal (yang memang menjadi pilihan sebelumnya), tentang pilihan-pilihan di masa lalu, tentang pilihan yang akan saya ambil, dan tentang - tentang lainnya yang berhubungan dengan kepribadian, juga pengalaman pastinya.

Did you know bout MBTI test? Have you give it a try ? Whats the result ?
*Buat yang belum, you might wanna give it a try, go to this web 16personalities.com , trust me, it fun, it make you knowing yourself better. Mungkin enggak semua sesuai, tapi banyak yang mendekati.

Dalam tes kepribadian itu terdapat 16 kepribadian dari 8 kombinasi kepribadian yang berbeda, yang saling berlawanan. Banyak tes kepribadian lainnya,namun MBTI ini saya rasa paling detail *lumayan lebih detail dibanding yang lain*.

Kombinasi kepribadiannya :
Extrovert >< Introvert
Sensing >< Intuitive
Feeling >< Thinking
Judging >< Perceiving

Ive got the result : ENFP (Extrovert, iNtuitive, Feeling, Perceiving) 
Buat yang mau kepo, boleh deh cari2 referensinya sendiri di google, banyak banget, and yes it describe me perfectly. 

Diceritakan, bahwa seorang ENFP adalah tipe yang tidak mengalami kesulitan dalam bersosialisasi, dalam waktu sekejap dia bisa membawa suasana menjadi lebih cair, dalam waktu sekejap juga temannya bisa bertambah dengan sangat cepat karena pembawaan dirinya yang mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Juga karena tingkat curiousity nya yang sangat tinggi terhadap banyak hal, si ENFP ini random banget cara mikirnya *ember banget dah gue banget pokonya wkwkw*. Frankly to say, yes its true, tanpa saya sadari banyak kejadian yang seperti itu ternyata selama ini. Jeleknya juga ga kalah, ga disiplin dan ga fokus karena saking mudahnya tertarik pada hal baru, hal yang lama kadang ditinggalin gitu aja alias belum selesai, jelek banget hal-hal gininya.

Sebagai seorang ENFP yang tingkat Ekstrovertnya mencapai 60% , terkadang suka merasa tidak masalah berada dalam keramaian tapi seorang diri, tidak pernah merasa asing. Justru dengan seorang diri dalam keramaian, ENFP bisa nambah teman dari keramaian tersebut, dari 0 orang menjadi mungkin 100 orang. Komunikasinya tidak sulit.

But ....

At once, ada waktu yang saya tidak pernah mau berbicara bahkan bertemu dengan orang yang saya kenal sekalipun bahkan jika hanya lewat media sosial (termasuk keluarga saya, zaaah -_-). TIdak ingin pergi kemana-mana, tidak ingin melakukan hal lain diluar kamar. All I wanna do is staying at my room, and reading a books, a lot of books. 

Bukan sedang dalam keadaan marah, hanya saja sedang ingin seperti itu, mengisolasi diri dari kehidupan sosial diluar, dan bermanja - manja dengan kesendirian *yang bukan berarti kesepian*.

Di dalam kamar saya hanya berdiam diri, mendengarkan musik sambil membaca buku-buku , dan saya merasa seperti sedang berada di surga. I can read a lot of books, I can go travel to another world while I have to stay at my place. 

Kepribadian introvert ini bukan yang dominan, tapi ketika muncul, tingkat introvertnya bisa lebih introvert dari yang memang kepribadiannya introvert. Jelas, karena sehari-harinya mereka tidak seperti ini, alias jarang-jarang. 

So, kebalikan dari ekstrovert, menjadi introvert pada waktu sesaat. Menjadi seorang INFP untuk sesaat. Pada dasarnya tidak ada perubahan yang berarti dari ekstrovert menjadi introvert , hanya keinginan untuk menyendiri dan tidak bersosialisasi untuk waktu yang lama :D.

Pada saat sedang menyendiri itulah banyak merenungkan sesuatu. 

Keseimbangan antara ekstrovert dan introvert dalam istilahnya disebut ambivert. Merasakan ekstrovert dan introvert dengan komposisi yang hampir sama. They love to hang out with friends, tapi ada waktu tertentu (yang mungkin komposisinya sama) ketika mereka ingin melakukan semua hal sendiri.

Somehow suka ngerasa aneh sendiri sama perubahan kayak gini, feel freak, feel strange, feel guilty terhadap beberapa hal. 

Tapi positif yang bisa diambil adalah saya bisa lebih mengenal dan memahami kepribadian orang, sehingga alhamdulillahnya tidak mudah suudzon :D. 
 

Yeah pada akhirnya selalu ada hikmah yang bisa diambil dari sesuatu.

Heol, am I that freak ? -_-

0 comments:

Posting Komentar

Thankyou for reading :)

 
 
Copyright © [ notulensi ]
Blogger Theme by BloggerThemes Design by Diovo.com