"perlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan"
quote yang seringkali kita, atau mungkin seringkali saya dengar saat seseorang memperlakukan kita tidak sebagaimana kita inginkan .
Kawan , sesungguhnya saat ini agaknya saya kurang setuju dengan ungkapan diatas. Apa pasal ? Ukuran kita tidak sama kawan, jangan dengan mudah menggeneralisasi semua hal . Mari kita ganti redaksinya menjadi "perlakukan orang lain sebagaimana ia ingin diperlakukan" .
Ya, hanya sedikit redaksi yang diganti , kata kita menjadi ia .
Ah simpel saja contohnya , mungkin bisa saya ambil cerita sedikit dari kehidupan nyata. Saat saya sedang dalam keadaan badmood , saya hanya ingin diam dan tak ditanya apapun bahkan untuk bercerita sepatah katapun, cukup tinggalkan dalam sendiri merenung. Itu saya, bagaimana dengan yang lain ? oh anda merasakan hal yang sama dengan saya, mungkin yang lainnya lagi ? Belum tentu . Bahkan ada yang saat dalam keadaan bad period nya ia ingin ditemani sambil ia menceritakan masalahnya, dan kita cukup mendengarkan saja tanpa memberinya nasehat . Ups, ada pula yang saat ia bercerita kita diminta peran aktif menanggapinya . See ? semua orang berbeda, tiap orang memiliki ukurannya sendiri .
seperti sepatu yang kita pakai, tiap kaki memiliki ukurannya
memaksakan tapal kecil untuk telapak besar akan menyakiti
memaksakan sepatu besar untuk tapal kecil merepotkan kaki-kaki yang nyaman dalam sepatunya akan berbaris rapi-rapi
- Salim A Fillah , Dalam Dekapan Ukhuwah
Berhenti menjudge secara instan, kita tidak tahu apa yang sudah dialaminya, apa yang membuatnya seperti itu. Kita hanya mengetahui namanya .
Janganlah kamu berprasangka, karena setengahnya dari itu adalah dosa - lupa sumber ._.v
Kamu tidak akan pernah bisa mengerti seseorang sampai kamu bisa melihat sesuatu dari sudut pandangnya, merasuki tubuh dibalik kulitnya dan berjalan menggunakan sepatunya
- Harper Lee , To Kill a Mockingbird
Dalam Dekapan ukhuwah, kita punya ukuran-ukuran yang tak serupa. Kita memiliki latar belakang yang berlainan. Maka tindak utama yang harus kita punya adalah; jangan mengukur orang dengan baju kita sendiri, atau baju milik tokoh lain lagi.
Dalam dekapan ukhuwah setiap manusia tetaplah dirinya. Tak ada yang berhak memaksa sesamanya untuk menjadi sesiapa yang ada dalam angannya.
-dibuat untuk mengingatkan sang penulis bahwa tidak semua hal bisa memaklumi dan memaklumi jika hanya mengenal nama, semoga menjadi bahan saling mengingatkan :D-
src gambar dari sini
0 comments:
Posting Komentar
Thankyou for reading :)