"iya , aku juga gaakan datang aja"
"Enggak ada kita juga kegiatannya tetep jalan"
"betul betul , ah apalah kita mah"
"........"
Teringat ucapan beberapa sahabat saya , beberapa hari yang lalu (yang ngerasa jangan pundung ya :p). Oke , sayapun flashback pada beberapa tahun yang lalu saat masih SMA, SMP , bahkan SD. Tidak heran kenapa beberapa orang beranggapan "ga ada saya , ga masalah", wajar menurut saya , namun pikiran itu terhenti oleh suatu cerita .
Masih sangat jelas dalam ingatan , waktu itu ayah saya mendongengkan cerita sebelum tidur . Aneh ya , biasanya ibu yang mendongengkan , tapi ini ayah saya , dan dongeng sebelum tidurnya pun saat saya sudah duduk di kelas 1 SMA (kelas X). Ah memang the best dad ever <3 #OOT .
***
"zah , abi mau cerita" , ayahku memulai dongengnya . "sok apa ?" , jawab saya sambil menutup novel yang baru saja selesai saya baca .
"Dulu , ada suatu negeri yang sangat kaya dan makmur . Rajanya sangat melayani rakyatnya dengan baik , bahkan tidak ada rakyatnya yang jatuh miskin , karena semua kebutuhan rakyatnya terpenuhi , baik dengan usaha rakyat sendiri maupun dibantu negara . Lalu , karena setiap rakyatnya udah kaya nih , Raja meminta sesuatu pada rakyatnya . Raja minta pada setiap rakyat untuk membawa satu sendok madu untuk dikumpulkan di semacam ember besar di kerajaan pada waktu yang sudah ditentukan" .
"terus ?" , tanya saya penasaran
"Eh , ada satu rakyatnya yang berniat untuk tidak mengumpulkan satu sendok madu yang diminta raja . "yah , apalah artinya satu sendok madu dibanding jumlah rakyat negeri ini yang datang untuk mengumpulkan satu sendok madu tersebut . Bisa dibayangkan banyak madunya seperti apa , dan satu sendok madu saya pun tidak akan berarti apa - apa ", pikir salah satu rakyat negeri itu ".
"Tau ga zah apa yang terjadi ? ", tanya ayah saya di tengah ceritanya .
"Apa ? " , saya bertanya kembali .
"Ternyata, pada waktu yang sudah ditentukan sang raja untuk mengumpulkan satu sendok madu dari setiap rakyatnya , ember yang disediakan raja tetap kosong . Tau kenapa ? Karena yang berpikiran seperti itu bukan hanya satu orang , tetapi ternyata semua rakyatnya berpikiran seperti itu . 'apalah arti satu sendok madu saya , dibanding ribuan sendok madu rakyat lain , tidak ada apa - apanya , dan tidak akan kelihatan'".
Dan saya pun terdiam .
"Jadi zah , nanti kalo izah ngerasa peran izah kecil dalam suatu kumpulan , jangan beranggapan kecil . Untuk PD nya bilang aja ke diri sendiri 'ga ada saya , ga akan sukses' , haha . Udah gitu lakukan semuanya dengan profesional . Kalo secara profesional , percaya deh ga akan ada yang namanya sia - sia , atau cuma bagian pelengkap, atau ada ga ada saya ga ngaruh" , jelas ayah saya. "Karena seperti cerita tadi , kalo izah berpikiran saya kecil , bisa jadi yang mikir kayak gitu bukan cuma izah , tapi yang lain juga , kalo udah kayak gitu , mana penggeraknya coba ? ya kan ? " , lanjutnya kemudian .
"oooh , ngerti " , jawabku seadanya sambil membaca komik yang baru saja saya beli . "Yaudah gih bobo , taro komiknya , besok lagi bacanya , udah malem , ntar telat sekolahnya . TV nya matiin kalo udah ga ditonton " , nasihat terakhir sebelum beliau keluar kamar dan beristirahat malam .
"mmm" , jawab saya mengiyakan seadanya .
***
Dear my friends , anggaplah diri kalian sebutir mutiara , yang walaupun hilangnya cuma satu , tapi berarti banyak karena harganya yang wow . Bangga pada diri sendiri untuk beberapa hal yang positif dan nyemangatin diri sendiri itu perlu , biar walaupun banyak orang yang ngedorong buat jatoh , tapi kita masih punya diri sendiri dan punya Allah :') , tapi jangan sampe berarti sombong atau besar kepala ya , hehe . Bukan percaya diri , tapi percaya sama Allah yang pasti ngebantu , hehe :D .
Lets create our own stories , starting from now :)
Semoga bermanfaat :D~
2 comments:
hey! visit and followed you here now already. will you visit and follow mine too? it was so pleasure for me. thank you there :D
artikel yang sangat berbobot juga nih,,, mantap teman blognya keren,,,
Posting Komentar
Thankyou for reading :)